Rabu, 01 Oktober 2014

Pengalaman membuat aplikasi Hypermedia (Flash) - bagian 1

Pengalaman

            Alkisah, teman saya HM sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir di salah satu perguruan tinggi negeri, penelitian HM adalah tentang penerapan Hypermedia pada proses pembelajaran, adapun materi penelitian yang dibahas adalah mengenai Gerak, yaitu salah satu bab yang terdapat pada mata pelajaran Fisika kelas X. singkat cerita HM mencari teman yang bisa membantunya untuk bisa membuatkan aplikasi Hypermedia dengan menggunakan Flash sebagai program pembuat aplikasi nya. Singkat cerita dia chattingan via fb lalu dia menanyakan kapada saya perihal aplikasi yang mau dibuat tersebut. Dengan hati yang ikhlas saya coba memberanikan diri untuk menyanggupi keinginan HM untuk membuat aplikasi dengan menggunakan Flash ini. Karena sebelumnya saya pernah membuat sebuah aplikasi menggunakan program flash, dan itu digunakan untuk persentasi di materi perkuliahan. Oia, saat diperkuliahan saya membuat aplikasi flash jika tidak salah menggunakan Macromedia Flash dan masih menggunakan Action Script 2.0.
            Cerita masih berlanjut, setelah menerima tawaran dari HM untuk membuat aplikasi, saya lihat di daftar program yang sudah diinstal di laptop saya, dan disana ada paket program Adobe CS5 dan ada program Flash CS5 di dalam nya, sampai sini saya belum oprek lagi Flash CS5 nya, karena kebetulan saat itu masih ada Ujian Semester di tempat saya kuliah, singkat cerita lagi, saya dan HM bertemu untuk mendiskusikan aplikasi yang akan di buat, dan tentu saja dengan mengguanakan program Flash, setelah diskusi selesai dan Story Board untuk program yang akan dibuat telah selesai dan ada ditangan, langsung saya coba aplikasikan ke program Flash, dan Eng Ing Eng …, saya keteteran untuk membuat struktur dari aplikasi yang akan dibuat, saya fokus untuk membuat struktur yang bagus sehingga jika terjadi suatu perubahan yang besar ataupun yang kecil saya tidak terlalu kerepotan, dan juga untuk memaksimalkan kinerja dari aplikasi yang dibuat agar tetap ringan.
            Lanjut disini ya, peran dari sebuah pengalaman dan pengetahuan untuk menguasai program Flash ternyata sangat berpengaruh besar, ya saat ini jika saya melihat kebelakang mengenai proses pembuat aplikasi yang begitu lama dan menemui lika-liku, saya sangat menyesal karena tidak mendalami Flash secara utuh dan menyepelekan Program Flash yang menurut saya saat mengerjakan aplikasi tersebut sangat mudah, terlebih lagi saya pernah ikut training bersama Pak Murdhi, beliau adalah Headstudio manticore di daerah Jakarta Timur. Ya walaupun hanya sehari dan hanya dasar nya saja, saya merasa Flash itu sangatlah mudah, bahkan membaca sedikit referensi saja tentu saya akan mudah untuk mengerti bagaimana program Flash itu berkerja. Pada intinya saya terlalu sombong untuk bisa menyelesaikan aplikasi ini dengan mudah dan cepat. Dan itulah pengalaman saya untuk tidak menyepelekan hal yang mudah, karena terbukti saat proses pembuatan aplikasi tersebut saya memerlukan waktu hampir 2 bulan lebih, dan jika dilihat lagi dari proses nya saya sangat banyak melakukan hal-hal yang sangat tidak berguna. Ya begitulah pengalaman, semakin banyak pengalaman tentunya akan semakin baik.
            Masih diproses pembuatan awal aplikasi flash, ceritanya saat itu saya sedang giat-giatnya mencari referensi Flash, mulai dari e-book hingga tutorial flash yang ada di Youtube maupun program latihan yang banyak di internet, bahkan saya pun mencari buku tutorial flash, adapun buku flash yang saya beli adalah buka ActionScipt 3.0 Flash untuk Pemula, wah wah saya masih pemula, ya tentu. Saat itu jika saya cari referensi di mbah Google, untuk pembuatan Pembelajaran Interaktif dengan Flash mayoritas menggunakan ActionScript 2.0 saat pembuatannya bahkan di video tutorial yang saya cari di mbah Google kebanyakan adalah menggunakan ActionScript 2.0. hati saya lebih terdorong untuk merancang aplikasi yang diminta oleh HM dengan menggunakan ActionScript 3.0, selain scriptnya lebih baru AS3 juga mempunyai proses yang lebih cepat ketimbang AS2, menurut artikel artikel yang saya baca di mbah Google. Sampai saat itu saya masih kebingungan untuk membuat struktur dari aplikasi yang akan dibuat.
            Rehat bentar ….
            Ha ha ha, ya rehat, saat saya kebingungan untuk mencari struktur saya lebih memilih untuk rehat, gak tanggung-tanggung saya rehatnya cukup lama.
            Oke kita cerita pengalaman lagi, pengetahuan saya mengenai struktur Flash saat itu adalah bahwa didalam flash ada yang dinamakan Scene, nah didalah scene itu ada deretan frame yang siap untuk diisi materinya, untuk pengisi frame itu bisa berupa Text, Bitmap ataupun Symbol, nah untuk Symbol didalam flash itu masih terbagi lagi menjadi 3 yaitu MovieClip, Graphic dan Button. Khusus untuk MovieClip, menurut saya MC itu adalah animasi yang bisa digerakan pada sebuah symbol secara mandiri, sehingga didalam MC itu didalamnya ada deretan frame lagi yang siap diisi lagi dengan gerakan ataupun perubahan yang diinginkan, bahkan jika mau didalam MC bisa membuat MC lagi dan MC lagi, terserah deh sampai berapa banyak MC dalam MC yang dibuat, tapi pengalaman saya membuat MC dalam MC tidak sampai lebih dari 3 kedalaman,  ya itu pengalaman saya menggunakan MC untuk animasi yang dibuat. Symbol selanjutnya adalah Graphic, untuk Graphic ini saya tidak terlalu mengetahui lebih dalam kegunaannya saat pembuat aplikasi, tapi saya lebih sering menggunakan symbol Graphic ini untuk mengubah bentuk bitmap menjadi sebuah Graphic, ya pada intinya Graphic saya gunakan untuk menyatukan object yang banyak menjadi 1 bagian ataupun untuk bisa me-Rename object yang saya pilih sehingga lebih mudah saya cari di Library, karena kebiasaan saya saat menggunakan objek saya gunakan copy paste. Untuk symbol yang terakhir adalah Button, ya dari namanya saja sudah jelas, symbol ini digunakan untuk membuat sebuah tombol, karena didalam symbol Button didalamnya tidak seperti frame yang ada didalam MC, melainkan didalamnya terdapat 4 buah frame yang masing-masing fungsinya adalah animasi saat kondisi Idle (diam, tidak di sentuh apa-apa), lalu saat kondisi mouse diatas symbol, kondisi saat symbol di tekan dan ruang area yang bisa mengaktifkan tombol tersebut. Hahaha agak bingung nih nyeritain teknis nya, tapi bagi yang sudah mengerti mengenai flash pasti gak akan bingung, buktinya saya gak terlalu bingung tuh buat mendeskripsikan teknis flashnya, hehe.

            Untuk ceritanya nanti dilanjutkan lagi ya, panjang juga ternyata :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar