Selasa, 15 November 2011

Gunadarma mendukung pembangunan PLTN di Jawa

Tidak ada kata diam untuk Gunadarma, sesuai dengan motto Gunadarma yaitu Coloring the Word yang artinya selalu berkarya dalam setiap waktu. Gunadarma kembali menjadi sebuah penggagas untuk kemajuan bangsa. Gunadarma menjadi tuan rumah semiloka yang isinya mengajak pemerintah untuk segera membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) segera, hal itu dikarenakan kebutuhan energi yang semakin tinggi. Berikut berita selengkapnya.

Jakarta- Indonesia siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir demikian disampaikan Kepala BATAN Hudi Hastowo, “secara infrastruktur Indonesia paling siap membangun PLTN dibandingkan negara lain, tetapi belum ada keputusan untuk Go nuklir” ujarnya dalam semiloka dengan tema “PLTN, Mitos dan Fakta” di Universitas Gunadarma, Depok, Kamis (27/5).

Menurut Hudi penundaan penerapan PLTN mengandung risiko, “Pemerintah harus ambil risiko dari penundaan pembangunan PLTN,”ujarnya, risiko tersebut menurutnya adalah jika negara  sekitar atau Asia sudah lebih dulu membangun PLTN maka  negara kita akan menjadi terdaftar tunggu yang semakin panjang untuk bangun PLTN. Selain itu sumber daya manusia (SDM) ahli nuklir Indonesia yang akhirnya memilih bekerja ke luar negeri untuk mengaplikasikan keahliannya. Kepala BATAN mengingatkan bahwa energi adalah penunjang kemajuan perekonomian negara oleh karena itu kebutuhan akan energi listrik di masa depan dipastikan semakin tinggi, karena itu PLTN harus menjadi salah satu bagian dari rencana pengembangan energi nasional agar kebutuhan tersebut tercukupi. 

Pada kesempatan yang sama Kepala Divisi Perencanaan Sistem-PLN Joko Prasetyo, meningkatnya kebutuhan akan energi listrik di wilayah Jawa dan Bali menjadikan tempat yang paling sesuai untuk pengembangan PLTN. Demikian halnya disampaikan pakar teknologi nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Zaki Su`ud bahwa pada tahun 2025 diproyeksikan kebutuhan pembangkit listrik terbesar di daerah Jawa dan Bali yaitu sebesar 100Gwe dan dengan ini diproyeksikan adanya empat PLTN dengan kapasitas 1Gwe per-unit untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik dan dia mengharapkan pada tahun 2017 dua unit pertama reaktor PLTN sudah mulai beroperasi. Terkait dengan faktor lingkungan, menurut Zaki, Keunggulan PLTN dibandingan dengan pembangkit lainnya adalah tidak adanya polusi gas rumah kaca yang ditimbulkan, sedangkan dari pembakaran batubara dihasilkan radioaktif seratus kali lebih besar dibandingkan PLTN. (lm) 

sumber : http://www.batan.go.id/view_news.php?id_berita=1036&db_tbl=Berita 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar