Sabtu, 29 Oktober 2011

Al-I'tiraf (Sebuah Pengakuan)

Tersebutlah kisah seorang Sahabat yg baru kembali dari medan perang. Saat berada di pintu rumahnya, secara tidak sengaja tiba-tiba nampak olehnya betis seorang perempuan. Perempuan itu adalah istri sahabatnya yg ketika itu sedang bertamu di rumahnya. Seketika itu juga ia melompat keluar dari pintu dan berlari meninggalkan rumahnya, menuju tempat yg sepi, selama bertahun-tahun, untuk bertaubat kepada Allah SWT atas ketidaksengajaannya. Rintihan taubatnya itulah yg sekarang sering kita dengar dalam lagu Al-I'tiraf.



Terjemahannya dalam bahasa Indonesia

Sebuah Pengakuan
Tuhanku... aku tidak layak memasuki syurga Firdaus
Dan aku pun tak mampu menahan siksa api Neraka


Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku
Sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar


Dosa-dosaku amatlah banyak bagai butiran pasir
Terimalah taubatku, wahai Yang Maha Agung


Umurku berkurang setiap hari, sedang dosa-dosaku terus bertambah
Bagaimana aku sanggup menanggungnya?


Tuhanku... hamba-Mu yg durhaka ini datang bersimpuh menghadap-Mu
Mengakui dosa-dosa dan menyeru memohon kepada-Mu


Bila Kau mengampuni, Engkaulah Sang Pemilik Ampunan
Bila Kau campakkan aku, kepada siapa aku mesti berharap selain dari-Mu?

 


Begitu bertaqwanya Sahabat ini. Begitu takutnya ia kepada Allah atas kekhilafannya, walaupun tak sengaja. Ia menyesal, mengapa sampai terjadi hal yang hina itu padanya?
Tentu ada maksud Allah.

Mungkin ini sebagai hukuman Allah karena iapun masih suka berbuat begitu, oleh sebab itu Allah pertemukan perkara itu dengannya. Perasaan itu membuat ia begitu takut dan malu dengan Allah, sehingga ia menghukum dirinya sendiri dan tidak mau pulang ke rumahnya selagi dirinya belum bisa menjadi manusia yg baik, sebaik yg Allah kehendaki.

Sahabat yg mulia ini, adalah seorang tokoh yg terkenal dengan cerita-ceritanya yg lucu. Namun sebenarnya ia adalah seorang pujangga, penyair besar di zaman Abbasiyah. Dialah Abu Nawas.

Nama aslinya adalah Al Hasan bin Hani al-Hakami, hidup di tahun 757-814 H.
Oleh Raja Harun Ar-Rasyid, raja yg memerintah di masa itu, ia diangkat sebagai penyair kepercayaan raja. Ia sangat dikagumi dan dikenal karena kepiawaiannya mengungkapkan kegemaran dan kesenangannya pada anggur dengan kalimat-kalimat yg indah. Abu Nawas pada mulanya adalah seorang yg hedonis, namun pada tahun-tahun terakhir kehidupannya ia bertaubat. Syair I'tiraf ini merupakan salah satu syair taubatnya yg paling terkenal.

Tapi setelah saya browsing, ternyata ada do'a yang serupa tapi lebih banyak, mungkin lebih lengkap ya, berikut doanya :





Semoga kita diampuni segala dosa oleh Allah Swt. Amin.

Sumber Tulisan : http://music.elvini.net/itiraf.cgi dan http://hakiembunitas.blogspot.com/2010/08/pengakuan-al-itiraf-dari-seorang-abu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar