Senin, 20 Oktober 2014

Peduli Akan Lingkungan



Sebuah wirausaha tentu sangat lekat dengan letak dimana tempat usaha itu berada, sehingga seorang wirausahawan tentu harus bisa berkomunikasi dengan baik pada lingkungan sekitar tempat usaha itu berada, selain sebagai bentuk tata krama juga sebagai bentuk pernyataan bahwa wirausaha yang dibangun adalah tempat usaha yang peduli akan lingkungan sekitar.

Efek timbal balik bisa menjadi kunci sukses sebuah wirausaha itu berjalan, jika sebuah wirausaha baik dengan lingkungan tentu efek timbal balik yang akan diterima oleh wirausaha itu juga akan baik, tentu semua orang tau akan hal tersebut, banyak contoh yang menjadikan panutan dimana bentuk wirausaha yang peduli akan lingkungan sekitarnya akan berkembang lebih pesat dari yang diperkirakan.

Sebagai contoh usaha yang menerapkan timbal balik pada artikel ini adalah dari usaha desain sablon baju, jika dilihat dari segi produk yang dihasilkan dari usaha ini tentu tidak diragukan lagi, mulai dari desain baju yang menarik, bahan baju yang berkualitas tinggi dengan dibarengi corak warna yang juga menarik. Dibalik itu semua proses pembuatan sablon baju ini tentu akan menghasilkan limbah yang jumlahnya banyak pula, disini lah kepedulian wirausahawan sablon baju ini untuk memikirkan untuk tidak hanya menghasilkan produk baju, akan tetapi juga dapat memikirkan kemana limbah baju yang telah dihasilkan agar tidak menjadi limbah yang tidak berguna.


Limbah yang dihasilkan oleh wirausaha desain sablon baju ini bisa berupa sisa sablon, potongan kain dan lain sebagainya, agar limbah tersebut bisa diolah lagi tentu harus dipikirkan kembali untuk bisa menggunakannya tanpa harus membuang ataupun menjadikannya sampah yang berserakan sehingga dapat merusak pemandangan.

Pengolahan barang sisa merupakan salah satu dari kepedulian bentuk wirausaha mengenai lingkungan disekitarnya, adapun kepedulian dari sektor wirausaha bagi lingkungannya yaitu dengan membayar pajak usaha dan juga memberikan donasi bantuan kepada masyarakat disekitarnya.

Pernah melihat sebuah lingkungan RT maupun RW yang akan mengadakan acara 17 agustusan menyerahkan proposal permohonan dana kepada wirausaha ?, tentu pernah kan!. Bentuk pemberian dana sumbangan tersebut juga merupakan bentuk kepedulian wirausaha terhadap lingkungan masyarakat, karena menurut buku yang pernah saya baca, dari 5% pendapatan sebuah perusahaan ada dana khusus untuk kepedulian nya kepada masyarakat sekitarnya, dana itu bisa digunakan pada sektor lingkungan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Contoh lain bentuk wirausaha yang peduli akan lingkungan sekitar contohnya adalah perusahaan produk mie nasional, dimana saat Indonesia mengalami bencana alam, perusahaan tersebut membantu para korban bencana dengan sejumlah sumbangan dana yang tentu sangat dibutuhkan oleh para korban, lalu contoh yang sering kita lihat adalah saat lebaran idul fitri tiba, saat terjadi arus mudik yang begitu padat, dimanfaatkan oleh banyak wirausaha yang juga ingin membantu para pemudik dengan mendirikan stand kesehatan gratis untuk para pemudik.


Semakin banyaknya kepedulian wirausaha terhadap lingkungan sekitarnya tentu akan berdampak baik dengan usaha yang mereka kerjakan, karena selain membantu masyarakat para wirausahawan sering memberikan promosi terhadap produk yang mereka buat, sehingga masyarakat tentu akan peduli juga dengan produk yang dihasilkan oleh wirausahawan itu, sehingga usaha mereka tentu akan berkembang lebih besar lagi. 

Mencari SDM yang Tepat


Judul diatas merupakan inti dari artikel yang akan ditulis disini, artikel ini merupakan salahsatu tugas dari Mata Kuliah “Pengantar Bisnis Informatika” untuk jurusan Teknik Informatika di Universitas Gunadarma, dimana mata kuliah yang ber-genre kan softskill ini mengajak peran aktif mahasiswa untuk bisa aktif mencari informasi mengenai suatu topik tertentu dan juga kreatif untuk bisa menuangkan opini dan ide nya kedalam bentuk artikel. Adapun topik pada artikel kali ini akan membahas mengenai perencanaan dan perekrutan tenaga kerja pada sebuah wirausaha.

Wirausaha bisa juga diartikan sebagai usaha sendiri, dari berbagai sumber yang saya baca mengenai wirausaha adalah suatu konsep membangun ide baru dan juga kreatif sehingga dari konsep tersebut dibangunlah sebuah usaha baru yang tentunya akan menghasilkan uang. Sebuah ide baru ataupun ide kreatif terkadang bisa didapatkan dari rutinitas hobi maupun rutinitas seseorang yang tanpa disadari bisa dijadikan sebagai peluang usaha yang baru. Adapun contoh ide kreatif yang didapatkan sebuah hobi seperti usaha desain sablon baju, usaha desain sablon baju ini muncul dari hobi seseorang yang senang menggambar. Lalu ide kreatif yang didapatkan dari rutinitas seseorang  contohnya yaitu mengenai sampah, ide ini muncul dari seorang pemulung sampah yang rutinitasnya adalah mengumpulkan sampah berupa plastik ataupun gelas dan berbagai barang yang sekiranya bisa dijual pada seorang pengepul. Tapi pemulung ini memiliki ide kreatif dimana ia ingin bisa mengolah sampah yang ia punya menjadi barang yang bisa diolah sehingga bisa dijual dengan harga yang pantas. Dari contoh bentuk wirausaha yang saya paparkan, ide kreatif yang merupakan awal dari usaha yang akan dibuat bisa dimiliki oleh setiap orang, kapanpun dan dimana pun, tinggal usaha orang tersebut mengolah lagi ide kreatif nya menjadi bentuk yang nyata.

Untuk bisa mengembangkan wirausaha menjadi lebih besar lagi, tentu dibutuhkan sumber daya manusia (SMD) lagi. Sebagai contoh ide dari pembuatan usaha desain sablon baju, walaupun ide usaha sudah dijalankan oleh diri sendiri, tentu produk yang akan dihasilkan akan terbatas, dengan penambahan SDM tentu akan mendongkrak produk yang semisalkan dalam satu bulan saat dikerjakan sendiri hanya dapat menghasilkan 5 desain, tetapi jika ditambah dengan SDM yang baru produk akan bisa bertambah menjadi 10 – 50 desain.

Konsep dari Wirausaha dari berbagai sumber menyatakan bahwa sebuah wirausahawan tidak hanya sebagai pelaku, bahkan wirausahawan bisa juga hanya sekedar pemberi ide untuk bisa dikembangkan lagi ke arah usaha bisnis yang baru, adapun manfaat dari bentuk wirausaha adalah dapat membuka lapangan pekerjaan baru dilingkungan sekitar ataupun dapat membantu saudara-saudaranya yang kesulitan untuk mencari suatu pekerjaan.

Pemerintah pun sangat mendukung gerakakan dari para wirausahawan untuk membuka lapangan pekerjaan baru, salah satu dukungan pemerintah yaitu bantuan dana modal. Sebutan wirausaha yang sering didengar adalah Usaha Kecil Menengah atau dapat disingkat dengan UKM.


Walaupun memiliki ide kreatif yang bagus tapi tidak disertakan dengan modal yang cukup, usaha tersebut tidak akan terwujud. Adapun saat modal sudah ada kendala lain pun muncul, salah satunya adalah SDM yang mumpuni. Kita kembali kepada usaha desain sablon baju. Saat usaha ini ingin dikembangkan tentu untuk bisa mendongkrak jumlah produk yang dihasilkan memerlukan SDM yang mumpuni. Adapun perekrutan SDM yang baru tidak bisa dianggap remeh oleh seorang Wirausahawan, ada kata pepatah “Tempatkanlah seseorang pada tempat yang tepat”, istilah mencari orang yang tepat adalah susah susah gampang, karena tentu jika kita menempatkan seseorang pada pekerjaan yang bukan pada bidangnya, tentu saja pekerjaan yang akan dihasilkan akan berantakan bahkan tidak sesuai dengan harapan. Contohnya saja, seseorang yang tidak bisa menggambar dipaksa untuk mendesain gambar baju, tentu akan sulit untuk orang tersebut untuk bisa menggambar, walaupun dia mencoba untuk menggambar tentu hasilnya tidak sebagus orang yang sudah biasa menggambar. Jika ada kasus seperti itu, tentu akan menjadi kerugian besar yang harus ditanggung oleh si punya Usaha.

Dari kasus diatas bisa diatasi dengan suatu bentuk skema perencanaan perekrutan calon SDM, seorang wirausahawan yang baik tentu akan memikirkan untuk bisa mencari orang yang tepat untuk menempati posisi yang dia inginkan. Adapun bentuk pencarian SDM yang tepat dan tentu nya berkualitas, secara umum hal yang banyak dilakukan oleh seorang Human Resourch Development atau sering disingkat dengan HRD, selalu membuat pengumuman Lowongan pekerjaan, dari pengumuman tersebut tentu akan ada orang-orang yang tertarik untuk bisa melamar pekerjaan yang disediakan, untuk bisa menentukan SDM yang tepat terkadang dibuat sebuah skema Pengujian ataupun tes sesuai dengan bidangnya masing-masing, jika tes sudah dilalui terkadang tahap terakhirnya adalah pada sesi Wawancara, terkadang sesi Wawancara menjadi sesi paling akhir untuk mencari SDM yang tepat, karena dari sesi ini bisa memperlihatkan bagaimana latar belakang dari pelamar serta dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh pelamar tersebut.

Banyak cara untuk bisa mencari SDM yang tepat dan berkualitas, tapi tentu untuk membangun Wirausaha yang baik, faktor SDM belum bisa menjadi patokan yang pasti, karena banyak lagi faktor yang dapat mempengaruhi maju tidak nya suatu Wirausaha, yang pasti Ketekunan saat meniti wirausaha menjadi modal penting yang tak bisa digantikan.

Sumber :

Rabu, 01 Oktober 2014

Pengalaman membuat aplikasi Hypermedia (Flash) - bagian 1

Pengalaman

            Alkisah, teman saya HM sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir di salah satu perguruan tinggi negeri, penelitian HM adalah tentang penerapan Hypermedia pada proses pembelajaran, adapun materi penelitian yang dibahas adalah mengenai Gerak, yaitu salah satu bab yang terdapat pada mata pelajaran Fisika kelas X. singkat cerita HM mencari teman yang bisa membantunya untuk bisa membuatkan aplikasi Hypermedia dengan menggunakan Flash sebagai program pembuat aplikasi nya. Singkat cerita dia chattingan via fb lalu dia menanyakan kapada saya perihal aplikasi yang mau dibuat tersebut. Dengan hati yang ikhlas saya coba memberanikan diri untuk menyanggupi keinginan HM untuk membuat aplikasi dengan menggunakan Flash ini. Karena sebelumnya saya pernah membuat sebuah aplikasi menggunakan program flash, dan itu digunakan untuk persentasi di materi perkuliahan. Oia, saat diperkuliahan saya membuat aplikasi flash jika tidak salah menggunakan Macromedia Flash dan masih menggunakan Action Script 2.0.
            Cerita masih berlanjut, setelah menerima tawaran dari HM untuk membuat aplikasi, saya lihat di daftar program yang sudah diinstal di laptop saya, dan disana ada paket program Adobe CS5 dan ada program Flash CS5 di dalam nya, sampai sini saya belum oprek lagi Flash CS5 nya, karena kebetulan saat itu masih ada Ujian Semester di tempat saya kuliah, singkat cerita lagi, saya dan HM bertemu untuk mendiskusikan aplikasi yang akan di buat, dan tentu saja dengan mengguanakan program Flash, setelah diskusi selesai dan Story Board untuk program yang akan dibuat telah selesai dan ada ditangan, langsung saya coba aplikasikan ke program Flash, dan Eng Ing Eng …, saya keteteran untuk membuat struktur dari aplikasi yang akan dibuat, saya fokus untuk membuat struktur yang bagus sehingga jika terjadi suatu perubahan yang besar ataupun yang kecil saya tidak terlalu kerepotan, dan juga untuk memaksimalkan kinerja dari aplikasi yang dibuat agar tetap ringan.
            Lanjut disini ya, peran dari sebuah pengalaman dan pengetahuan untuk menguasai program Flash ternyata sangat berpengaruh besar, ya saat ini jika saya melihat kebelakang mengenai proses pembuat aplikasi yang begitu lama dan menemui lika-liku, saya sangat menyesal karena tidak mendalami Flash secara utuh dan menyepelekan Program Flash yang menurut saya saat mengerjakan aplikasi tersebut sangat mudah, terlebih lagi saya pernah ikut training bersama Pak Murdhi, beliau adalah Headstudio manticore di daerah Jakarta Timur. Ya walaupun hanya sehari dan hanya dasar nya saja, saya merasa Flash itu sangatlah mudah, bahkan membaca sedikit referensi saja tentu saya akan mudah untuk mengerti bagaimana program Flash itu berkerja. Pada intinya saya terlalu sombong untuk bisa menyelesaikan aplikasi ini dengan mudah dan cepat. Dan itulah pengalaman saya untuk tidak menyepelekan hal yang mudah, karena terbukti saat proses pembuatan aplikasi tersebut saya memerlukan waktu hampir 2 bulan lebih, dan jika dilihat lagi dari proses nya saya sangat banyak melakukan hal-hal yang sangat tidak berguna. Ya begitulah pengalaman, semakin banyak pengalaman tentunya akan semakin baik.
            Masih diproses pembuatan awal aplikasi flash, ceritanya saat itu saya sedang giat-giatnya mencari referensi Flash, mulai dari e-book hingga tutorial flash yang ada di Youtube maupun program latihan yang banyak di internet, bahkan saya pun mencari buku tutorial flash, adapun buku flash yang saya beli adalah buka ActionScipt 3.0 Flash untuk Pemula, wah wah saya masih pemula, ya tentu. Saat itu jika saya cari referensi di mbah Google, untuk pembuatan Pembelajaran Interaktif dengan Flash mayoritas menggunakan ActionScript 2.0 saat pembuatannya bahkan di video tutorial yang saya cari di mbah Google kebanyakan adalah menggunakan ActionScript 2.0. hati saya lebih terdorong untuk merancang aplikasi yang diminta oleh HM dengan menggunakan ActionScript 3.0, selain scriptnya lebih baru AS3 juga mempunyai proses yang lebih cepat ketimbang AS2, menurut artikel artikel yang saya baca di mbah Google. Sampai saat itu saya masih kebingungan untuk membuat struktur dari aplikasi yang akan dibuat.
            Rehat bentar ….
            Ha ha ha, ya rehat, saat saya kebingungan untuk mencari struktur saya lebih memilih untuk rehat, gak tanggung-tanggung saya rehatnya cukup lama.
            Oke kita cerita pengalaman lagi, pengetahuan saya mengenai struktur Flash saat itu adalah bahwa didalam flash ada yang dinamakan Scene, nah didalah scene itu ada deretan frame yang siap untuk diisi materinya, untuk pengisi frame itu bisa berupa Text, Bitmap ataupun Symbol, nah untuk Symbol didalam flash itu masih terbagi lagi menjadi 3 yaitu MovieClip, Graphic dan Button. Khusus untuk MovieClip, menurut saya MC itu adalah animasi yang bisa digerakan pada sebuah symbol secara mandiri, sehingga didalam MC itu didalamnya ada deretan frame lagi yang siap diisi lagi dengan gerakan ataupun perubahan yang diinginkan, bahkan jika mau didalam MC bisa membuat MC lagi dan MC lagi, terserah deh sampai berapa banyak MC dalam MC yang dibuat, tapi pengalaman saya membuat MC dalam MC tidak sampai lebih dari 3 kedalaman,  ya itu pengalaman saya menggunakan MC untuk animasi yang dibuat. Symbol selanjutnya adalah Graphic, untuk Graphic ini saya tidak terlalu mengetahui lebih dalam kegunaannya saat pembuat aplikasi, tapi saya lebih sering menggunakan symbol Graphic ini untuk mengubah bentuk bitmap menjadi sebuah Graphic, ya pada intinya Graphic saya gunakan untuk menyatukan object yang banyak menjadi 1 bagian ataupun untuk bisa me-Rename object yang saya pilih sehingga lebih mudah saya cari di Library, karena kebiasaan saya saat menggunakan objek saya gunakan copy paste. Untuk symbol yang terakhir adalah Button, ya dari namanya saja sudah jelas, symbol ini digunakan untuk membuat sebuah tombol, karena didalam symbol Button didalamnya tidak seperti frame yang ada didalam MC, melainkan didalamnya terdapat 4 buah frame yang masing-masing fungsinya adalah animasi saat kondisi Idle (diam, tidak di sentuh apa-apa), lalu saat kondisi mouse diatas symbol, kondisi saat symbol di tekan dan ruang area yang bisa mengaktifkan tombol tersebut. Hahaha agak bingung nih nyeritain teknis nya, tapi bagi yang sudah mengerti mengenai flash pasti gak akan bingung, buktinya saya gak terlalu bingung tuh buat mendeskripsikan teknis flashnya, hehe.

            Untuk ceritanya nanti dilanjutkan lagi ya, panjang juga ternyata :D.